Friday, January 23, 2009

Kandang Laki

18:45 mulai kukendarai mobilku dari rumah, sampai di lokasi pukul 19:40 teman-temanku beberapa sudah menunggu, kecuali Ratna semuanya bapak-bapak karena akupun sudah bapak-bapak.

Wisata kuliner kali ini bersama teman E81, inisial yang mudah dihafal namun memiliki terjemahan yang cukup panjang yaitu yang pernah kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia jurusan Elektro angkatan 81.

Tempatnya sengaja aku tidak sebutkan karena sebaiknya begitu disamping sang pemilik tempat kami berkuliner belum membayar uang promosi. Masakan Jepang yang disajikan, bagi yang tidak jelas bisa bertanya kepada Ratna yang peranakan campuran Bali dengan Jepang, tapi jangan bertanya kepada Ucup Strauss yang campuran dedak dengan bekatul.

Jaman kuliah kalau berkuliner nggak banyak mikir, tinggal jalan ke bengkel, cari tempat duduk dan teriak “Yamin” datang deh penjual mie ayam membawa yamin dengan kuah terpisah, daun bawangnya agak banyakan kalau pesanan itu untukku.

Aku memilih set menu Sukiyaki yang disajikan bersama meat ball goreng, cawan musi, beserta nasi, irisan buah segar dan oca hangat. Sebetulnya aku ingin Tepanyaki set sayangnya disajikan tidak bersama cawan musi, sayangnya lagi si cawan musi kurang oke dibandingkan dengan di Poke Sushi. Poke punya asyik banget.

Makan sambil bercanda dan cela-celaan itu tradisi kami dari dulu, bahkan konon cela-celaan bagian dari ektra kulikuler anak Teknik, STMnya UI.

Saat kami membicarakan facebook, Ucup bilang begini “Elo jangan nyari Omen di fesbuk, mana ada ............ Adanya tante Karra”, kini giliran aku yang kena.


Sehabis makan kami berkaraoke di tempat yang sama. Lagu pertama Gereja Tua karya Panbers, tapi suaranya nggak semerdu Panjaitan Bersaudara, yang ini suaranya agak terkesan ngos-ngosan, mungkin Panbers gaya kami adalah gaya Panjaitan Bersepeda.

Aku belum bilang ya kenapa aku memakai judul Kandang Laki. Bukan karena lokasinya dekat Kandang Badak atau Kandang Batu. Bukan juga karena yang ikutan 1 perempuan ditemani 11 lelaki. Ah, nanti deh akan tahu sendiri.

Kami berencara Reuni E81 hari Jumat malam tanggal 24 April untuk itu kalau ada teman kerja, kakak, adik, bapak yang termasuk E81 kasih tahu kami ya.

23:30 kaki mulai meninggalkan lokasi, tempat pertama yang dicari toilet, sudah dikunci semua kecuali satu tempat persis di bawah restoran. Sebuah klub malam yang dapat dilihat dari vide or void restoran.

Menuruni tangga kami menuju toilet tersebut. Tersedia 2 toilet duduk dan 1 toilet kencing berdiri. Dodo masuk tapi tak lama keluar. “Udah selesai Do?”.
“Mana bisa gue kencing begini, masa kencing sambil main liat-liatan”
Tak lama 2 pemuda keluar dari toilet yang Dodo masuki, mungkin mereka yang bermain mata dengan Dodo.

Di tempat cuci tangan terpampang iklan lowongan pekerjaan dengan gambar pria tampan, yang menarik adalah tulisan “Gay is a must”. Toilet ini memang punya klub malam khusus kaum gay.

Melalui tangga darurat kami turun menuju tempat parkir di basement, pintu yang dijaga oleh 4 orang satpam. Aku tidak sempat bertanya apakah satpam tadi direkrut dengan persyaratan “Gay is a must” juga nggak ya?.

Mereka tersenyum kepada kami rombongan lelaki, pelanggan baru mungkin pikir mereka. Mereka memberikan senyum manisnya juga nggak ya kepada Ratna yang memakai jilbab, aku tidak memperhatikan.

Tepat 10 meter dari pintu darurat terparkir mobilku. 24:30 sampai rumah, bermain fesbuk dulu sebelum tidur, teryata teman-teman chatting sudah tidur duluan atau sedang dalam perjalanan menuju Kandang Laki.

3 comments:

  1. selamat men,gaya tulisannya oke.ditunggu tulisan berikutnya.

    ReplyDelete
  2. Dimana tuh men restonya? Apa di dharmawangsa ato gdg Jaya?

    ReplyDelete